COMPLEX DECISION MAKING PART 1

Proses yang terkait dengan complex decision making meliputi berbagai behavioral concept yang digunakan. Misalnya, hal tersebut meliputi pencarian informasi yang aktif, oleh karena itu kemudian terjadi pengolahan informasi oleh konsumen. Hal tersebut juga meliputi evaluasi terhadap berbagai brands. Pada akhirnya, complex decision making melibatkan evaluasi konsumen atas brand setelah melakukan pembelian, oleh karena itu consumer satisfaction dan postpurchase evaluation terjadi.

Consumer decision making bukan merupakan single process. Keputusan untuk membeli mobil merupakan proses yang berbeda dengan membeli pasta gigi. 
 
HIGH INVOLVEMENT LOW INVOLVEMENT
DECISION MAKING COMPLEX DECISION MAKING  LIMITED DECISION MAKING
HABIT BRAND LOYALTY INERTIA

Dimensi yang pertama merupakan Decision Making - Habit. Konsumen dapat mendasarkan keputusan mereka pada cognitif process dari pencarian informasi dan evaluasi dari berbagai brand alternatif. Sebaliknya, tidak akan ada decision making ketika konsumen puas pada suatu brand dan membelinya secara konsisten (habit).

Dimensi yang kedua dari high-involvement ke low-involvement. High involvement adalah yang penting bagi konsumen. Bisa terkait dengan ego, self image, financial, social, ataupun personal risk. Sebaliknya, low-involevement merupakan hal yang tidak begitu penting bagi konsumen. Dampak dari ego, self image, financial, social maupun personal risk tidak begitu besar terhadap konsumen.


Komentar

Postingan Populer